Bipolar Disorder



Bipolar Disorder
DitulisOleh: SitiAnisa





Sepintas mereka tidak jauh berbeda dengan orang pada umumnya. Terlihat menjalani hidup dengan normal dan baik-baik saja. Tertawa bersama, melakukan pekerjaan bersama, bermain bersama. Nyaris tak kasat mata. Namun di balik itu mereka sering merasakan suasana hati yang tidak biasa, bahkan memikirkan untuk mengakhiri hidupnya.

            Mereka dapat merasa sangat senang, kemudian sangat sedih. Begitu terus sebaliknya. Bahkan beberapa diantaranya dapat merasa sangat senang dan sangat sedih secara bersamaan. Sepintas mereka tidak berbeda dengan kita, tapi ternyata mungkin selama ini mereka merasakan kegelisahan, kurang percaya diri, dan mengalami masalah konsentrasi di sekolah, kampus, atau tempat kerja. Tidak jarang kita melihatnya itu sebagai hal yang aneh, dan berifkir mereka berbahaya bagi kita.
            Kondisi ini disebut dengan bipolar disorder. Gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang, ditandai dengan perubahan suasana hati secara drastis. Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara bahagia(mania) dan sedih(depresi) yang berlebihan. Bahkan beberapa penderita dapat mengalami perubahan suasana hati hanya dengan hitungan jam.
            Pada periode mania, penderita menjadi terlihat sangat bersemangat, energik, dan terlihat sangat antusias walaupun ia kurang makan atau kurangtidur. Sedangkan pada periode depresi, penderita akan terlihat sangatsedih, hilang minat terhadap aktivitas, dan merasa putus asa.
            Para ahli psikologi belum dapat mengetahui secara pasti penyebab bipolar disorder ini. Beberapa berpendapat bahwa penyakit ini disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak.Selain itu, memiliki anggota keluarga –orangtua- yang mengidap bipolar disorder akan lebih rentan seseorang tersebut menderita penyakit yang sama. Mengalami stress tinggi, pengalaman traumatik, sering mengkonsumsi minum anal kohol dan obat-obatan terlarang dapat pula meningkatkan resiko terkena bipolar disorder.
            Ada tiga jenis gangguan bipolar, tipe 1, tipe 2, dan unipolar. Bipolar disorder tipe 1 dantipe 2 memperlihatkan terjadinya periode mania dandepresi. Sedangkan unipolar hanya memperlihatkan satu gejala depresi saja. Perbedaannya, pada tipe 1 kutub manianya mencapai level paling tinggi, depresi tidak tinggi.Sedangkan tipe 2 depresinya sangat tinggi, manianya pada level medium. Jika dianalogikan maka penderita unipolar memiliki mania 0, bipolar tipe 1 adalah 10, dan bipolar tipe 2 hanya setengah 5. Menurut mahasiswi psikologi Universitas Tarumanegara, Shella Limarta “Bipolar tipe 1 yang paling berat dan dapat berkembang menjadi lebih parah dan berbahaya,”
            Bipolar disorder ini sering dialami oleh remaja yang beranjak dewasa atau dewasa muda. Berdasarkan referensi, penyakit ini menjangkiti sekitar 10 hingga 12 persen remaja di luarnegeri. Di Indonesia juga mulai dilaporkan penderita berusia remaja. Umumnya sebelum umur 25 tahun. Kasus ini menjadi berbahaya sebab bipolar disorder tidak mudah dikenali.
            Banyak orang yang mendefinisikan orang mengalami gangguan kejiawaan adalah orang gila. Dianggap berbahaya dan bahkan dihindari. Pada kenyataannya semua orang bisa saja mengalami gangguan kejiwaan, tidak memandang gender, ataupun usia. Entah itu ringan atau berat tergantung bagaimana orang tersebut memandangnya.
            Apabila sudah terjadi maka penderita akan mengalami kendala dalam pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari. Terlebih bagi para pekerja yang menderita bipolar disorder, perasaan stress dan tantangan tak terduga di tempat kerja bukanlah hal mudah untuk dihadapi. Bahkan menurut survey Depression and Bipolar Support Alliance (DBSA), hamper sekitar 9 dari 10 orang mengatakan bahwa kondisi ini mempengaruhi performa kerja mereka. Akhirnya mereka harus berganti pekerjaan lebih sering daripada orang pada umumnya.
            Jika tidak diobati, gangguan ini bisa berbahaya bagi si penderita sendiri. Kemungkinan mereka akan sulit bersosialisasi dengan lingkungan. Hal terburuknya dapat mengakibatkan fikiran ingin bunuh diri pada si penderita.
            Penyakit ini dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi obat khusus dan dibarengi dengan penanganan psikolog. Pola hidup yang sehat dan waktu istirahat yang teratur juga dapat menangani gangguan bipolar. Yang terpenting adalah penderita mau menerima apa yang dialaminya, memiliki inginan untuks embuh. “Jika ada kerabat atau keluarga yang mengalami kasus ini, jangan jauhi. Kitanya sendiri harus accept lama kelamaan dia akan accept dengan dirinya sendiri. Karena support dari orang sekitar bagi para penderita bipolar disorder sangatpenting,” Jelas Shella.
            Jadi, apabila Anda atau siapapun mengalami gejala bipolar disorder, ada baiknya untuk segera berkonsultasi dengan psikiater. Sebab gangguan bipolar tidak dapat sembuh dengan sendirinya sehingga akan lebih baik jika dibantu oleh tim medis.
            Saat orang terdekat kita tidak bisa function well karena masalah psikis, tidak seharusnya kita menjauhinya. Memang sulit untuk melihat hal itu dizaman segalanya serba cepat, dan alas an professional menjadi tembok penghalang untuk kita lebih mengerti dan memperhatikan orang-orang disekitar. Namun kini saatnya kita untuk lebih perduli dengan mereka. Berilah dukungan agar mereka terbebas dari kondisi tersebut dan bisa menjalani kehidupannya dengan normal.
           

 Tulisan ini sudah di post oleh Bogornews.com



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer