Bahaya Zat Kimia Pada Kutek (Cat Kuku)



Bahaya Zat Kimia Pada Kutek (Cat Kuku)


Picture from google



Para perempuan tentu sudah tidak asing dengan cat kuku atau kutek. Kuku yang terhias memang lebih terlihat indah, ditambah dengan warna-warna cantik akan menambah daya tarik. Akan tetapi cat kuku yang menawarkan keindahan itu ternyata dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

            Beberapa perempuan merasa sangat senang dengan memakai cat kuku atau kutek. Berbagai alasan mereka lontarkan, mulai dari keperluan pekerjaan, menambah kepercayaan diri, hingga sekadar mengikuti trend.
            Hadir dengan berbagai warna, kutek membuat kuku menjadi lebih terlihat menarik. Para perempuan sering terlena keindahan dan kecantikan  dari warna-warnanya, tanpa memperhatikan bahaya efek samping yang ditimbulkan.
            Ternyata beberapa kutek mengandung zat kimia berbahaya bagi kesehatan. Anda yang suka menggunakan kutek harus waspada terhadap zat-zat berbahaya berikut:

  • Toluena 
Zat kimia yang selalu ada disetiap cat kuku adalah Toluena. Zat ini merupakan salah satu bahan pelarut cat kuku yang berfungsi mempertajam warna. Apabila termakan atau mengenai kulit akan berbahaya bagi kesehatan. Toluena dapat merusak system saraf jika digunakan dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, pengguna juga dapat merasakan gejala seperti iritasi mata, pusing, dan mudah lupa.


  • Formaldehyde

Formaldehyde atau formalin, merupakan zat yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat. Akan tetapi beberapa cat kuku juga menggunakan zat ini sebagai bahan pengeras dan pengawet. Formalin tidak hanya berbahaya saat dikonsumsi saja, namun juga ketika terhirup. Dalam penggunaan jangka panjang formalin dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti, sakit kepala, kerusakan jaringan kulit, hingga kanker.


  • Dibutyl Phthalate (DBP)

Pada umumnya Dibutyl Phtalate (DBP) digunakan untuk pembuatan plastik atau vinil lembut. Sedangkan pada kutek, zat ini berfungsi untuk memberi kilau dan mencegah kutek retak. Uni Eropa mengklarifikasi DBP sebagai endokrin, yang diduga berdasarkan bukti dapat mengganggu fungsi hormon, meracuni reproduksi, dan kerusakan pada janin.

            Tidak hanya pada cat kuku saja, zat berbahaya terdapat pula pada nail remover atau cairan penghapus cat kuku. Zat kimia bernama etyl asetat berfungsi sebagai pelarut dan bekerja agar kutek cepat kering. Biasanya pada kutek kuku etyl asetat memiliki aroma yang khas. Jika Anda menghirup aroma tersebut, dapat menyebabkan masalah pada jantung, paru-paru, dan ginjal. Akan lebih baik jika penggunaan nail remover tidak lebih dari dua kali dalam sebulan. Tidak hanya itu, Anda juga harus berhati-hati karena zat ini mudah terbakar.
            Bagi Anda yang suka menggunakan kutek sebaiknya mengetahi efek samping yang ditimbulkan. Pilihlah kutek dengan bahan alami dan tidak berbau menyengat. Pastikan bahwa kutek yang Anda gunakan tidak kadaluarsa.
            Jadi, harus lebih cermat dalam memilih cat kuku yang hendak digunakan. Hindarilah penggunaan cat kuku dengan zat-zat berbahaya yang bisa mengganggu metabolisme tubuh dan beresiko timbulnya penyakit.


Komentar

Postingan Populer